//

Download

Download

                            
Bimbingan belajar terdiri dari dua kata bimbingan dan belajar, sebelum kita memahami definisi bimbingan belajar, alangkah lebih baiknya kalau kita pahami dulu pengertian bimbingan dan belajar secara terpisah berikut beberapa pengertian bimbingan :

A. Pengertian Bimbingan Menurut para Ahli
Bimbingan adalahproses pmberian bantuan kepada individu agar mampu memahami diri dan lingkungannya. Istilah bantuan dalam bimbingan tidak diartikan sebagai bantuan material (seperti uang, hadiah, sumbangan, dan lain-lain), melainkan bantuan yang bersifat menunjang bagi pengembangan pribadi bagi individu yang dibimbing. Bimbingan merupakan suatu proses yang mengandungpengertian bahwa bimbingan merupakan kegiatan yang berkesinambungan, bukan kegiatan seketika atau kebetulan. Dalam proses bimbingan, pembimbing tidak memaksakan kehendaknya sendiri, tetapi berperan sebagai fasilitator perkembangan individu. Dalam bimbingan, yang aktif dalam mengembangkan diri, mengatasi masalah, atau mengambil keputusan adalah individu itu sendiri. 

Beberapa pengertian bimbingan juga diberikan oleh para ahli, berikut ini uraiannya:
Menurut James (1997): bimbingan adalah pertolongan yang diberikan oleh seorang individu untuk menolong individu lain dalam membuat keputusan ke arah yang dituju, dan mencapai tujuannya dengan cara yang paling baik.
Menurut Crow (1960): bimbingan adalah proses pendidikan.
Menurut Shertzer dan Stone (1981): bimbingan adalah pertolongan yang diberikan kepada individu yang biasanya sedang mengalami perkembangan dan pertumbuhan mental, sosial, intelektual, fisik, emosi, kejiwaan, dan kerohanian.
Menurut Sunaryo Kartadinata (1998): bimbingan adalah proses membantu individu untuk mencapai perkembangan optimal.
Menurut Rochman Natawidjaja (1987): bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan, supaya individu tersebut dapat memahami dirinya, sehingga dia sanggup mengarahkan dirinya dan dapat bertindak secara wajar, sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungan sekolah, keluarga, masyarakat, dan kehidupan pada umumnya.
Menurut Yee (1997): bimbingan adalah bantuan berkesinambungan dan bersifat mendidik yang diberikan kepada individu agar mampu membuat penyesuaian dan perubahan tingkah laku yang perlu.

B. Definisi Belajar
Terdapat beberapa definisi tentang belajar yang dikemukakan oleh para ahli, antara lain sebagai berikut.
a.    Belajar adalah proses tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah oleh praktek dan latihan (Garry & Kingsley, 1970 : 15)
b.   Belajar ialah perubahan yang relatif permanen dalam tingkah laku atau kemampuan yang merupakan hasil dari pengalaman (Vanderzanden dan Pace, 1984).
c.    Belajar ialah proses perubahan tingkah laku seseorang terhadap situasi tertentu, yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang – ulang dalam situasi itu, dimana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan berdasarkan atas kecenderungan tanggapan bawaan, kematangan, atau keadaan – keadaan sesaat seseorang (misalnya kelelahan, pengaruh obat – obatan, dan sebagainya (Hilgard dan Bower, 1975 : 2).

Meskipun terdapat beberapa perbedaan pendapat dari masing – masing ahli,  namun rupanya terdapat kesamaan  pendapat dari para ahli tersebut bahwa belajar adalah  proses perubahan tingkah laku. Seseorang dikatakan telah belajar apabila dia telah dapat melakukan sesuatu yang tidak dapat dilakukan sebelumnya. Perubahan tingkah laku yang diharapkan dalam bentuk tujuan atau sasaran belajar. Misalnya setelah belajar mata kuliah bimbingan dan konseling, mahasiswa dapat menjelaskan, melaksanakan bimbingan dan konseling, dan sebagainya.


C. Bimbingan Belajar
Masalah belajar merupakan inti dari masalah pendidikan, karena belajar merupakan kegiatan utama dalam pendidikan dan pengajaran. Perkembangan belajar siswa tidak selalu berjalan lancer dan memberikan hasil yang diharapkan. Adakalanya mereka menghadapi berbagai kesulitan atau hambatan. Murid-murid seperti ini perlu diberikan bantuan atau pertolongan yang disebut dengan layanan bimbingan belajar. Terdapat beberapa pengertian bimbingan belajar menurut para ahli antara lain sebagai berikut.
a.    Bimbingan belajar merupakan salah atu bentuk layanan bimbingan yang penting diselenggarakan di sekolah. Pengalaman menujukkan bahwa kegagalan-kegagalan yang dialami siswa dalam belajar tidak selalu disebabkan oleh kebodohan atau rendahnya intelegensi. seringkali kegagalan itu terjadi disebabkan karena mereka tidak mendapat layanan bimbingan yang memadai (Prayitno, 2004 : 279).
b.   Bimbingan belajar yaitu bimbingan yang diarahkan untuk membantu para individu dalam menghadapi dan memecahkan masalah-masalah akademik (Nurihsan, 2003 : 20).
c.    Bimbingan belajar merupakan bimbingan dalam hal menemukan cara – cara belajar yang tepat, memilih program studi yang sesuai dan mengatasi kesukaran yang timbul berkaitan dengan tuntutan – tuntutan belajar di suatu instusi pendidikan (Winkel, 1997 : 140).
d.   Bimbingan belajar adalah suatu proses pemberian bimbingan dari pembimbing kepada siswa dengan cara mengembangkan suasana belajar yang kondusif dan mengembangkan keterampilan serta kebiasaan belajar agar mencapai hasil belajar yang optimal sesuai dengan bakat dan kemampuannya (Munandar, 1999).
e.    Bimbingan belajar adalah proses pemberian bantuan dari guru pembimbing terhadap siswa dengan cara mengembangkan suasana belajar mengajar yang kondusif agar siswa dapat mengatasi kesulitan belajar yang mungkin dihadapinya sehingga mencapai hasil belajar yang optimal (Cece Rakhmat, 1997 : 35).
f.    Bimbingan belajar yaitu bimbingan yang diarahkan untuk membantu siswa dalam mengembangkan pemahaman dan keterampilan dalam belajar, dan memecahkan masalah – masalah belajar (Syamsu Yusuf, 2006 : 37).
Dengan bertitik tolak dari uraian di atas, maka yang dimaksud dengan layanan bimbingan belajar ialah suatu proses bantuan yang diberikan kepada individu (murid) untuk dapat mengatasi masalah – masalah yang dihadapinya dalam belajar, agar setelah melaksanakan kegiatan belajar – mengajar mereka dapat mencapai hasil belajar yang lebih baik sesuai dengan kemampuan, bakat, dan minat yang dimiliki masing – masing.
Secara umum, bimbingan belajar bertujuan untuk mencapai penyesuaian akademis secara optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki siswa. Secara khusus, tujuan bimbingan belajar adalah sebagai berikut :
a.    Siswa dapat memahami dirinya, misalnya siswa dapat memahami keunggulan dan kelemahan diri. Hal ini dapat tercipta jika siswa merasa aman dan bebas untuk mengungkapkan dan mewujudkan dirinya.
b.   Siswa memiliki keterampilan belajar, misalnya keterampilan untuk membuat pertimbangan dan mengambil keputusan.
c.    Siswa mampu memecahkan masalah belajar, misalnya bagaimana cara menyelesaikan persoalan secara kreatif, tiak cukup untuk hanya mengemukakan macam – macam gagasan atau menghasilkan sejumlah kemungkinan penyelesaian masalah.
d.   Terciptanya suasana belajar yang kondusif bagi siswa.
e.    Siswa memahami lingkungan pendidikan.

Untuk melaksanakan layanan bimbingan belajar tersebut dengan baik maka dapat dilakukan langkah – langkah sebagai berikut:
a.     Menentukan murid – murid yang mengalami masalah belajar.
b.   Mengungkapkan sebab – sebab terjadinya masalah belajar.
c.    Membantu murid mengatasi masalah yang dialaminya dalam belajar.
d.   Melaksanaan penilaian untuk menentukan sejauh mana layanan bantuan yang telah diberikan mencapai hasil yang diharapakan.
e.    Melaksanakan usaha – usaha tindak lanjut dari layanan – layanan sebelumnya.

3. Jenis – Jenis Masalah Belajar
Masalah belajar adalah suatu kondisi tertentu yang dialami oleh seseorng murid dan menghambat kelancaran proses belajarnya. Hal tersebut berhubungan dengan keadaan dirinya yaitu berupa kelemahan – kelemahan yang dimilikinya dan juga mungkin karena lingkungan yang tidak menguntungkan bagi dirinya. Masalah seperti ini tidak hanya dialami oleh murid – murid yang terbelakang saja, tetapi juga dapat dialami oleh murid – murid yang pandai atau cerdas. Masalah – masalah belajar tersebut dapat digolongkan atas :
a.    Sangat cepat dalam belajar, yaitu murid – murid yang tampaknya memiliki bakat akademik yang cukup tinggi, memiliki IQ sebesar 130 atau lebih, dan memerlukan tugas – tugas khusus yang terencana.
b.   Keterlambatan akademik, yaitu murid – murid yang tampaknya memiliki intelegensi normal tetapi tidak dapat memanfaatkannya dengan baik.
c.    Lambat belajar, yaitu murid – murid yang tampaknya memiliki kemampuan yang kurang memadai. Mereka memiliki IQ sekitar 70 – 90 sehingga perlu dipertimbangkan untuk mendapatkan bantuan khusus.
d.   Penempatan kelas, yaitu murid – murid yang umur, kemampuan, ukuran, dan minat – minat social yang terlalu besar atau terlalu kecil untuk kelas yang ditempatinya.
e.    Kurang motif dalam belajar, yaitu murid – murid yang kurang semangat dalam belajar. Mereka tampak jera dan malas.
f.    Sikap dan kebiasaan buruk dalam belajar, yaitu murid – murid yang kegiatan atau perbuatan belajarnya berlawanan atau tidak sesuai dengan yang seharusnya, seperti suka menunda – nunda tugas, belajar pada saat akan ujian saja.

Kehadiran di sekolah, yaitu murid – murid yang sering tidak hadir atau menderita sakit dalam jangka waktu yang cukup lama sehingga kehilangan sebagian besar kegiatan belajarnya. 

0 comments:

Post a Comment

 
Top