//

Download

Download



Pada saat sekarang ini, bunga melati memiliki prospek yang sangat baik sebagai mata dagangan lokal, tanaman bunga melati sangat diperlukan oleh masyarakat.Bahkan, melati telah memasuki pasaran ekspor (ke Singapura), meskipun kontinuitasnya belum setabil.Kebutuhan dunia akan bunga sudah cukup bunga.Volume ekspor berbagai jenis bunga, misalnya melati, mawar, anggrek, sedap malam, dan anyelir pada tahun 1989/1990 mencapai + 11,519 ton (US $ 85.794). Angka tersebut masih bisa mningkat, sebab kebutuhan pertahunnya dapat mencapai 20,7 % dengan sasaran negara Eropa bagian barat(VIE), Jepang, Korea Selatan, Hongkong, dan Singapura .

Kebutuhan lokal akan melati juga cukup sangat tingi, Wilayah DKI Jakarta misalnya, misalnya, memerlukan sekitar 1,5-2 ton setiap bulannya.Sementara pada pedagang kecil /pengecer dapat menjual bunga melati rata-rata 5-10 kg per hari, permintaan melati mengalami fluktuasi.Pada bulan ramadhan dan muharam peminatnya sangat sedikit tetapi pada bulan syawal, maulud, Desember serta agustus permintaannya sangat besar.Nilai tambahnyapun semakin meningkat setelah mengalami peroses perangkaian.

Bunga melati tidak dapat dipanen secara terus menrus setiap hari, tetapi 1-2 bulan saja selama musim berbunga.Oleh karena itu, volume produksinya sangat kecil.Lahan seluas 1 hektar hanya menghasilkan bunga rata-rata 20 kg per hektar dalam setiap hari .Jadi, kalau dijumlahkan selama musim berbunga baru mencapai 500-600 kg gram per hektar per tahun.Angka ini jauh lebih kecil dibandingkan negara perancis dan Italia, yang dapat mencapai 2000-4000 kg per hektar dalam setahun adapun bila dilihat harganya berkisar antara Rp.2000,00,- 500,00 per kg. Hal dapat dipengaruhi kebutuhan melati.

Dengan semakin meningkatnya kebutuhan melati, prospek wira usaha bagi para petani melati semakin terbuka.Disisi lain, kualitas dan kuantitas harus lebih ditingkatkan melalui kerjasama dengan berbagai pihak.



0 comments:

Post a Comment

 
Top